Home Phone Custom
Home » Bonsai Bunjin, Gaya Bonsai Penuh Nilai Filosofis

Bonsai Bunjin, Gaya Bonsai Penuh Nilai Filosofis

Bonsai bunjin : Pinterest.com

Batang kurus memanjang atau meliuk merupakan ciri khas yang dapat kita lihat secara nyata dari bonsai bunjin.

Ada yang mengatakan jika bonsai gaya bunjin merupakan gaya “tua renta” sesuai dengan apa yang kita bahas sebelumnya yitu merujuk kepada bentuknya yang kurus.

Tapi apakah kamu tahu bahwa sebenarnya gaya bunjin sendiri memiliki nilai filosofis yang mendalam? Berikut annoreastore.id akan membahasnya secara terperinci.

Karakteristik Bonsai Bunjin

Bonsai dengan gaya ini memiliki ciri dan karakteristik bentuk batang yang kurus memanjang ataupun meliuk.

Ketika di alam bentuk  bonsai bunjin terbentuk secara alami sesuai dengan habitat dan juga tempahan dari alam kepada tanaman tersebut.

Kebanyakan bonsai bunjin lahir dari kondisi alam dan habitat yang ekstrim, sehingga Ketika dipindahkan kedalam pot bentuknya akan terlihat unik dan sangat berbeda antara satu dan lainnya.

Tajuk pohon pada gaya ini terletak pada bagian atasnya. Namun biasanya sebelum membentuk tajuk, gerak dasarnya akan menunduk terlebih dahulu.

Secara umum gaya dalam jenis ini akan membentuk seperti twin trunk, forest, atau clump style yang cenderung mempertahankan posisi dan karakter alami pada sebuah pohon.

Apakah kalian tahu, di dunia ini makhluk yang paling cepat dan dapat beradaptasi adalah tumbuhan? Bahkan jika ditutupi batu sekalipun pohon atau tumbuhan akan mencari cara untuk bertahan hidup.

Karakter inilah yang tertuang dalam gaya bunjin yang membawa pertumbuhan bonsai karah ekstrim inovatif.

Master bonsai Quinquan Zhao mengatakan bahwa terdapat empat karakter utama dai bonsai bunjin antara lain:

  • Gugao yang berarti Acuh tak acuh
  • Jianjie yang berarti Kekurangan
  • Ya, berarti Elegan
  • Pngdan, yang berarti Kesederhanaan

Dari karakter tersebut, annoreastore.id dapat merepresentasikannya sebagai bentuk atau gaya yang elegan serta anggun dengan segala kekurangan dari sebuah pohon yang terbungkus dalam sebuah kesederhanaan yang penuh nilai filosofis.

Asal Usul Gaya Bunjin

Nama Bunjin sendiri berasal dari Bahasa jepang, akan tetapi gaya ini sering disebut literati yang berarti terpelajar atau terdidik.

Dimana arti tersebut mengakar kuat kepada gaya kaligrafi tradisi cina yang hanya dibuat oleh orang-orang terpelajar pada zaman itu.

Setiap bentuk ritme tulisan kaligrafi yang bernuansa filosofis dan romansa ikut tertuang pula pada keadaan dan seni bertahan hidup bonsai bunjin itu sendiri saat masih di alam.

Oleh karena itu jenis bonsai ini juga disebut bonsai pujangga.

Nilai dan estetika dari bunjin sendiri hanya dapat dilihat dari “rasa” dan cerita atau nilai dibalik tumbuhnya pohon itu sendiri.

Tak heran apabila gaya bunjin mematahkan segala teori dan aturan dalam pembentukan bonsai.

Baca juga : Bonsai jeruk kingkit, tanaman berkelas kaya manfaat !

Dengan kata lain alam yang memberikan aturan secara langsung kepada jenis bonsai ini.

Jika pemula tanpa pengalaman melihat pohon dengan gaya ini hanya akan terlihat sebuah pohon kurus tua dan tidak menarik.

Namun akan berbanding terbalik apabila seorang praktisi bonsai dengan pengalaman melimpah melihat jenis pohon yang satu ini.

Maka akan muncul penilaian dan cerita tak terduga yang akan kita dengarkan. Oleh karenanya pemula tidak disarankankan untuk memilih jenis bonsai yang satu ini.

Karena proses perawatan yang membutuhkan “rasa” dari seorang praktisi bonsai harus sampai kepada pengalaman dan cerita dibalih pohon tersebut.

Tak salah jika  bonsai bunjin ini memang disebut sebagai gaya yang penuh nilai dan filosofi yang tinggi.

Nah, apakah teman-teman sudah siap membuat sebuah karya dengan filosofi dari gaya bunjin ini?

Newsletter Updates

Enter your email address below to subscribe to our newsletter

error: Boleh dibaca jangan di jiplak ya :)